Skill Yang (Hampir) Terlupakan : Consistency

by

on

thirty days of lunch podcast host @fellexandro

Terlalu mudah memulai sesuatu yang baru di jaman ini. 

“Hey, podcast lagi rising nih, bikin yuk!”

Fast forward tiga bulan kemudian, tiga episode sudah tayang di bulan pertama, lalu vakum total di dua bulan berikutnya. 

“Gua kemarin nonton Gamechangers, pagi ini gua langsung vegan.” 

Fast forward tiga minggu kemudian, di sebuah party. Orang yang sama ditemukan lagi ngunyah kambing guling. Lalu jawabnya : “Iya bro, soalnya gua klo lagi acara kaya gini, jadi susah, ga enak sama tamu undangan, masa gua ga makan. Terus tiap minggu gua ada acara. Minimal lunch sama klien.” 

Terlalu mudah memulai sesuatu. Terlalu sedikit yang punya konsistensi untuk menyelesaikannya. 

Supaya ga terlalu sering kecewa, gagal, atau malu sama diri sendiri, gua mulai refleksi & memahami diri. Mulai sadar, di beberapa hal, kayaknya gua perlu bikin ‘pecut’ buat diri gua sendiri. 

Case in point : Thirty Days of Lunch Podcast

Podcast ini di-inisiasi ketika gua dalam masa eksplorasi, dari akun IG pertama gua @captainruby ke akun kedua yang gua mulai dari nol @fellexandro. Namanya juga eksplor, gua sadar banget, kalau ga ada pecutnya gua akan menye-menye ngerjainnya. 

Of course, gua belum tau dan gak akan pernah tau di awal, apakah podcast ini akan bisa menemukan audiencenya. Tapi, dengan menamakan Thirty Days of Lunch, seketika gua commit untuk bikin tiga puluh episode, apapun hasilnya nanti. Tapi gua tau, gua mesti (1) consistent (2) give my best and (3) punya goal yang dipublish in public. Malu sendiri kan kalau uda namain Thirty Days eh, baru tujuh episode uda berhenti. 

Kalau keberuntungan adalah kesempatan yang bertemu dengan persiapan, gua bisa bilang gua beruntung. Beruntung uda bersiap dengan sepuluh episode, sebelum mendapat kesempatan di episode 11 untuk ngobrol dengan Mbak Najwa Shihab. Atau dengan Gary Vee di episode 19. 

Dari perjalanan nge-podcast dari Season 1 sampai sekarang uda di Season 2, gua percaya banget, keberuntungan itu kecil kemungkinannya untuk hadir, kalau tidak ada konsistensi. Kalau gua berhenti di episode 5, ga ada paragraf di atas, kalau gua berhenti di 10 pun, ga ada paragraf di atas. Seringkali, hidup ya kaya gitu. Dia pengen tau seberapa pengen lo sukses. Seberapa mau lo berkorban. Seberapa percaya lo dengan proses. 

You can’t make a baby in one month, by getting nine women pregnant (Warren Buffett) 

Karena lo ga bisa bikin bayi dalam satu bulan dengan hamilin sembilan perempuan. 

Sebagian besar dalam hidup butuh proses. Temukan cara lo untuk ‘pecut’ diri lo sendiri. Konsisten buat gua, adalah salah satu skill yang paling overlooked. Kalau lo bisa konsisten, gua yakin lo punya harta karun yang banyak orang ga punya. 

Cheers buat kamu yang masih berproses. Enjoy it!

@fellexandro 


Thanks for reading!
Kalau tulisan ini ngena buat lo, share ke orang-orang yang lo rasa butuh baca ini juga. One act of kindness can have a huge ripple effect. ♥️

Kalau lo suka inspirasi seperti ini, gua share bite-sized daily thoughts di:
Instagram | Twitter 

about this post

Write your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like..

Building Wealth, The Compound Club, Video

TCC #3 : Building Wealth

28 Mar 2024

Building Wealth, The Compound Club, Video

TCC #3 : Building Wealth

28 Mar 2024

The Compound Club, Video

TCC #2 : Finding Your Why

28 Mar 2024

The Compound Club, Video

TCC #2 : Finding Your Why

28 Mar 2024

Productivity, Self Development, The Compound Club

TCC #1: What Gets Measured, Gets Improved

20 Mar 2024

Productivity, Self Development, The Compound Club

TCC #1: What Gets Measured, Gets Improved

20 Mar 2024